Kalau seorang pelatih tidak mempunyai kelebihan dari seorang atletnya, tentu pelatih itu tidak mempunyai bargaining di mata atlet tersebut. Sehingga atlet itu kurang memperhatikan apa kata pelatih. Akibatnya, prestasi tak kunjung datang bahkan atlet itu bukannya maju malah mengalami kemunduran.
Seorang pelatih harus mempunyai kelebihan, kekuatan dan flexibilitas waktu terhadap para atletnya. Serta harus bisa mencari peluang waktu yang tepat untuk menang saat berkompetisi. Itulah yang dilakukan KONI Surabaya dalam mendidik atletnya untuk mewujudkan Surabaya kota atlet go international.
Ini setelah KONI Surabaya menggelar workshop Strength, Power, Flexibility dan Reaction Time, Sabtu (28/10) di Conference Hall Lt 2 Universitas Narotama. Acara ini dihadiri hampir seluruh pelatih dari 42 cabang olahraga di bawah naungan KONI Surabaya. (din)