FASILKOM UNIVERSITAS NAROTAMA DAN PANDI GELAR WEBINAR “STRATEGI ENGAGEMENT MEDIA SOSIAL”
14 Juli 2025, 09:37:10 Dilihat: 149x
Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Narotama bekerja sama dengan PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) menggelar webinar bertema “Strategi Engagement Media Sosial”, sebagai bagian dari rangkaian seri webinar bulan Juni. Kegiatan ini merupakan kolaborasi berkelanjutan antara Fasilkom dan PANDI.
Topik webinar ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mayoritas pengguna internet menghabiskan waktunya di media sosial, menjadikan platform ini sebagai alat (tools) strategis dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis, organisasi, hingga kepentingan pribadi.
Dalam pemaparannya, W.A. Kristiana, S.T.,M.T. selaku narasumber dan Dosen Fasilkom membahas secara rinci mengenai engagement di media sosial tidak hanya sekadar jumlah like atau komentar, melainkan lebih dalam mengenai interaksi dan koneksi antara sesama pengguna. Strategi engagement harus disesuaikan dengan tujuan akun, apakah untuk bisnis, komunitas, atau pribadi. Lalu, memahami pentingnya menentukan niche (segmen target audiens) serta menyusun content pillar (pilar konten) yang konsisten dengan nilai dan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, bagi pemilik akun pribadi, menentukan target audiens lebih dulu akan membantu menyusun konten yang sesuai dengan karakter dan minat mereka.
W.A. Kristiana, S.T.,M.T. selaku narasumber juga bahwa media sosial tidak bisa dilepaskan dari kehidupan digital masa kini.
Namun demikian, ditegaskan pula bahwa media sosial hanyalah alat: dampaknya baik atau buruk sangat bergantung pada cara dan tujuan penggunaannya. Oleh karena itu, strategi engagement sebaiknya difokuskan untuk membangun interaksi yang positif, bermanfaat, dan membentuk ruang digital yang sehat.
“Media sosial tidak bisa dilepaskan dari kehidupan digital masa kini. Namun demikian, perlu ditegaskan bahwa media sosial hanyalah alat. Dampaknya, apakah baik atau buruk, sepenuhnya bergantung pada cara dan tujuan penggunaannya”. Tambahnya. (26/6/2025).