IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Menggelar Penyuluhan Kesehatan dan Pelatihan Dokter Terkait Bahaya Penyakit Diabetes di Indonesia
28 November 2024, 19:54:55 Dilihat: 1601x
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) adalah organisasi profesi kedokteran di Indonesia. IDI bertugas sebagai organisasi yang menaungi para dokter di seluruh Indonesia. Organisasi ini berafiliasi dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI. Saat ini IDI memberikan pelatihan kepada dokter untuk memberikan edukasi tentang bahaya penyakit diabetes yang sudah lama ada pada masyarakat Indonesia. Saat ini IDI telah melakukan penelitian terkait pengidap diabetes yang semakin tahun tidak mengalami penurunan. IDI memperkirakan, ada 19,5 juta jiwa yang mengalami gangguan penyakit diabetes. Angka tersebut diprediksi akan meningkat tajam mencapai 28,6 juta pada tahun 2045. Keprihatinan terhadap bahaya penyakit diabetes ini membuat IDI meminta cabang organisasi untuk memberikan penyuluhan kesehatan di setiap masyarakat. IDI merupakan Organisasi profesi yang tersebar diberbagai wilayah dengan laman website antara lain : IDI Kota Atambua idiatambua.org , idibaa.org ,idibajawa.org , IDI Kota Bandar Lampung idibandarlampung.org , IDI Kabupaten Barito Selatan idibaritoselatan.org , IDI Kabupaten Barito Timur idibaritotimur.org , IDI Kabupaten Barito Utara idibaritoutara.org , IDI Betun Kabupaten Malaka idibetun.org , IDI Biak idibiak.org , dan Kabupaten Biak Numfor beralamat di url idibiaknumfor.org.
1. Penyakit Diabetes Meningkat di Indonesia, IDI Anjurkan Pengurangan Konsumsi Gula
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan bahwa konsumsi makanan dan minuman manis di Indonesia sangat tinggi, dengan 87,9% masyarakat gemar mengonsumsi makanan manis dan 91,49% mengonsumsi minuman manis. Hal ini berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk meningkatkan risiko diabetes. IDI mengingatkan masyarakat untuk membatasi konsumsi gula hingga 50 gram atau 4 sendok makan per hari, sesuai dengan anjuran Permenkes Nomor 30 Tahun 2013. Diabetes, yang kini menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia, terus meningkat setiap tahunnya.
2. Konsumsi Gula Berlebihan Jadi Penyebab Utama Diabetes di Indonesia
IDI menyatakan bahwa konsumsi gula berlebihan merupakan faktor utama penyebab diabetes pada remaja hingga dewasa. Data menunjukkan konsumsi gula di Indonesia mencapai angka tertinggi dalam satu dekade terakhir, yang berkontribusi terhadap lonjakan kasus diabetes. Perubahan pola makan dan gaya hidup tidak sehat juga menjadi faktor pendukung meningkatnya prevalensi diabetes di masyarakat.
3. Kasus Diabetes Meningkat Pada Semua Usia, Termasuk Anak-anak
IDI mengkhawatirkan meningkatnya jumlah kasus diabetes pada anak-anak. Prevalensi diabetes tipe 1 pada anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak 2010, dengan 1.645 anak terdiagnosis diabetes pada Januari 2023. Diabetes kini menjadi ancaman bagi segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.
4. Pemerintah dan IDI Kerja Sama Tangani Penyakit Diabetes
Kementerian Kesehatan Indonesia bekerjasama dengan IDI untuk merancang program skrining tahunan guna mendeteksi diabetes, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Selain itu, IDI juga mendukung edukasi pola hidup sehat dan penerapan regulasi pemerintah, seperti cukai pada minuman manis, untuk mengurangi konsumsi gula berlebihan di masyarakat.
Kesimpulan
IDI menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko diabetes, yang terus meningkat di Indonesia. Upaya pencegahan dan intervensi kesehatan yang lebih kuat sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan besar terkait penyakit diabetes di tanah air.