Australia hari ini kembali mengeluarkan nasihat perjalanannya ke Indonesia, menempatkannya pada tingkat yang sama dengan Filipina, India, Turki dan Thailand. Kali ini, status kewaspadaannya atas situasi di Indonesia diturunkan.
Menurut Kedutaan Besar Australia di Jakarta, keseluruhan tingkat nasihat perjalanan saat ini berada pada tingkat yang lebih rendah, dan menasihati warga Australia yang melakukan perjalanan ke Indonesia untuk “exercise a high degree of caution” atau menjalankan sikap hati-hati yang tinggi.
Sebelum perubahan ini, Pemerintah memberi nasihat kepada warga Australia untuk “reconsider their need to travel” atau mempertimbangkan kembali keinginan mereka untuk melakukan perjalanan ke Indonesia. Level kewaspadaan ini setingkat lebih tinggi dari “exercise a high degree of caution” yang baru diumumkan.
Nasihat yang diperbarui itu tetap memberi peringatan kepada warga Australia bahwa serangan teroris dapat terjadi di Indonesia setiap saat.
Perkembangan Positif
Namun, pemerintah Australia menyatakan penurunan status yang lebih rendah ini menunjukkan , dari sejumlah faktor, prestasi Indonesia dalam memberantas terorisme. Hal ini membuat tingkat keseluruhan nasihat perjalanan Australia kembali ke tingkat sebelum serangan bom Bali pertama pada 2002.
“Ini merupakan perkembangan positif, berdasarkan penilaian yang dilakukan dengan hati-hati tentang tingkat ancaman pada pengunjung Australia di Indonesia,” ujar Greg Moriarty, Duta Besar Australia untuk Indonesia.
“Pemerintah Australia memberikan prioritas sangat tinggi pada keselamatan dan keamanan lebih dari 850.000 warga Australia yang kini melakukan perjalanan ke Indonesia setiap tahun,” tutur Dubes Moriarty.
“Memberikan nasihat perjalanan secara obyektif merupakan bagian penting dari pendekatan ini.”
Nasihat perjalanan bertujuan untuk membantu warga Australia yang melakukan perjalanan dalam membuat keputusan dengan bekal informasi yang baik tentang perjalanan mereka ke luar negeri. Nasihat perjalanan tidak dipengaruhi oleh pertimbangan politik atau komersial.
Nasihat perjalanan ini masih menekankan adanya ancaman hukuman berat yang berlaku untuk kasus pelanggaran obat-obatan terlarang, serta risiko-risiko kesehatan tertentu di Indonesia dan risiko-risiko terkait dengan bencana alam.
• VIVAnews