14 Remaja Punk Irak Dihukum Rajam
12 Maret 2012, 11:05:53 Dilihat: 403x

Sebanyak 14 remaja meregang nyawa dalam kurun waktu tiga minggu karena dihukum rajam di Baghdad dan Sadr City, Irak. Eksekusi mati itu adalah bagian dari kampanye milisi garis keras Syiah menentang remaja bergaya kebarat-baratan "emo", baik melalui pakaian atau rambut.
Emo merupakan salah satu aliran musik punk yang berkembang di Amerika Serikat. Para penggemarnya tampil dengan penampilan khas: bercelana jeans ketat, kaos berlogo tengkorak, dan potongan rambut panjang dengan ujung meruncing.
Setelah eksekusi, belasan jasad remaja itu dibawa ke tiga rumah sakit di timur Baghdad, dengan trauma fisik mirip, bekas dilempari dengan batu atau bata hingga tewas. Demikian ungkap salah satu sumber aparat keamanan dan pengurus rumah sakit kepada kantor berita Reuters.
Sembilan jasad dibawa ke rumah sakit di Sadr City, wilayah Syiah yang miskin. Tiga jenazah dibawa ke Rumah Sakit al-Kindi di timur Baghdad, dua lainnya ke kamar jenazah pusat.
Tak hanya korban tewas, enam remaja, termasuk dua perempuan terluka parah akibat pemukulan -- yang dikategorikan sebagai peringatan.
"Minggu lalu aku menandatangani sertifikat kematian tiga remaja. Aku menuliskan, kematian disebabkan tengkorak kepala retak," kata seorang dokter di al-Kindi kepada Reuters. "Sebuah pukulan yang sangat kuat ke kepala korban menyebabkan keretakan, menghancurkan tengkorak korban."
Di sekitar lokasi di mana perajaman terjadi, Sabtu lalu juga beredar nama-nama remaja yang jadi target pembunuhan, jika mereka tak mengubah cara berpakaian. Salah satu selebaran ditemukan di distrik Syiah, Bayaa di timur Baghdad, berisi 24 nama target.
Selebaran lain nampak di Kota Sadr City, berisi 20 nama. "Kami adalah Brigade Kemarahan. Kami memperingatkanmu, jika tidak mau kembali waras dan ke jalan yang benar, kau akan dibunuh."
Perajaman terhadap remaja "emo" diduga sebagai respon terhadap sikap Kementerian Dalam Negeri yang Irak menunjukkan perhatian khusus pada subkultur "emo" bulan lalu. Pihak kementerian juga memberi label "setan" dan memerintahkan kepolisian untuk mengambil tindakan untuk menghapusnya.
Dalam pernyataannya bulan lalu, Kementerian mengawasi penyebaran "emo" melalui sekolah-sekolah, khususnya di kalangan remaja putri. "Mereka menggunakan pakian ketat, dengan logo tengkorak. Mereka menggunakan alat sekolah berlogo tengkorak, memakai anting di hidung dan lidah. Penampilan mereka juga aneh."
Setelah kabar perajaman merebak di media Irak, Kementerian mengatakan, tak ada pembunuhan yang terkait reaksi terhadap "emo"
"Sejumlah media melaporkan berita dibuat-buat tentang fenomena "emo", tentang pembunuhan remaja dalam berbagai cara, termasuk perajaman," demikian isi pernyataan pihak kementerian. "Tak ada kasus pembunuhan tercatat atas dasar "emo". Semua kasus pembunuhan yang tercatat adalah dengan motif balas dendam, alasan kriminal sosial dan umum."
Ulama Mengutuk
Meski diduga eksekusi itu adalah perbuatan militan Syiah, ulama terkemuka Syiah, Abdul-Raheem al-Rikabi justru mengutuk perajaman tersebut. "Fenomena yang menyebar di kalangan anak muda, seharusnya ditangani melalui dialog dan cara damai, bukan dengan kekerasan fisik," kata dia.
Secara terpisah ulama Syiah di Kota Sadr, Moqtada al-Sadr mendeskripsikan remaja "emo" sebagai "gila dan bodoh". Bagaimanapun, ia menentang tindakan perajaman.
"Remaja "emo" adalah wabah dalam masyarakat muslim. Namun, siapa yang bertanggung jawab harus ditindak melalui hukum," kata dia. (ren)
• VIVAnews
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.