A. Firdaus - Okezone Kamis, 2 Agustus 2012 00:07 wib Kericuhan di tengah lapangan saat laga Greysia/Meiliana vs Ha/Kim (Foto: Getty Images) LONDON – Dampak dari skandal yang dilakukan empat pasangan ganda putri Bulutangkis di Olimpiade London 2012 ini adalah diskualifikasi. Menurut BWF, mereka telah melanggar dua pasal yang mencederai sportifitas Olahraga. Kasus memalukan terjadi di Bulutangkis Indonesia, pasangan ganda putri Greysia Polii/Meliana Jauhari bermain dengan misi ‘sengaja mengalah’, demi terhindar dari pasangan ganda putri China di babak 16 besar. Alhasil, Badminton World Federation (BWF) mendiskualifikasi mereka dari ajang Olimpiade ini. Bukan hanya pasangan Greysia/Meiliana, tiga pasangan lainnya, di antaranya dari pasangan ganda putri China, Wang Xiaoli/Yu Yang dan dua wakil Korea Selatan, Ha Jung-Eun/Kim Min-Jung serta Jung Kyung-Eun/Kim Ha-Na juga terkena diskualifikasi. “BWF memutuskan bahwa keempat pasangan ganda putri telah didiskualifikasi dari cabang bulu tangkis Olimpiade London 2012. Tim Indonesia dan Korea Selatan sudah menyatakan banding atas keputusan ini. Keputusan hasil sidang banding ini akan diumumkan beberapa jam ke depan” ujar Thomas Lund, selaku perwakilan dari BWF, seperti disitat Reuters, Kamis (2/8/2012). Korea Selatan sempat melakukan banding ke BWF, namun ditolak. Sementara Indonesia sendiri telah menarik kembali banding yang sempat diajukan, usai BWF mengeluarkan keputusan tersebut. Para pebulutangkis ini sudah melanggar Kote Etik BWF, yaitu pada pasal 4.5 dan 4.6. Kedua Pasal tersebut berbunyi: Pasal 4.5 Kegagalan melakukan upaya terbaik dan tidak mengeluarkan kemampuan terbaik untuk memenangkan pertandingan. Pasal 4.6 Mencoba untuk mempengaruhi hakim garis dan mencoba untuk mempengaruhi keputusan hakim garis dengan lengan,tangan, atau gerakan raket, atau memengaruhi secara lisan. Selain dari pasal di atas, ganda putri Tanah Air ini juga bakal terus ditelusuri nasib mereka sebagai pebulutangkis dalam rapat BWF. Jika bukti-bukti tersebut benar adanya, maka Greysia/Meilliana bakal mendapat sanksi tambahan. (fir)