Eco Campus, Mewujudkan Kampus Berwawasan Lingkungan
15 Oktober 2011, 09:55:07 Dilihat: 292x
“Prinsip dasar etika lingkungan yang perlu didorong adalah membangun persepsi dan spirit bahwa sumberdaya alam dan lingkungan mempunyai keterbatasan dalam menyediakan sumber kehidupan, sedangkan manusia merupakan bagian dari alam dan bukanlah penguasa alam karenanya manusia tidak mempunyai hak sewenang-wenang terhadap alam (Arne Naess, Filosof Lingkungan)
Menjadi Juara II Eco Campus se Surabaya bukanlah perjalanan singkat dengan pengadaan-pengadaan barang begitu saja. Wawasan lingkungan jauh lebih penting dan ini menjadi tugas tim building.
Masalah lingkungan adalah masalah bersama yang membutuhkan sinergi semua elemen masyarakat, termasuk didalamnya adalah civitas akademika. Sebagai kalangan akademisi, pemikiran kedepan tentang masalah lingkungan sangat dinanti oleh masyarakat karena tentunya kualitas lingkungan yang baik akan menopang kehidupan yang baik
Masalah -masalah lingkungan hidup seringkali tidak menjadi prioritas yang tinggi dan seringkali menjadi sub agenda yang pada akhirnya larut dan tenggelam dalam tema - tema kampanye yang lebih luas dan abstrak. Isu - isu lingkungan yang masuk dalam mainstream kampus lebih banyak pada hal- hal yang sifatnya temporer dan terkesan reaksioner seperti bencana alam, kecelakaan di hutan atau perusakan hutan oleh kegiatan manusia tetapi belum sampai pada akar masalah lingkungan yang terjadi pada saat ini, dampak dari kegiatan yang temporer ini hanya akan melahirkan kebencian pada mereka yang melakukan perusakan lingkungan tanpa melihat siapa sesunggguhnya yang melakukan dan membuat tekanan sehingga semua bencana itu terjadi.
Masalah lingkungan dan upaya pengelolaannya semakin kompleks yang mencakup berbagai aspek yang sangat luas, sementara itu pemahaman manusia terhadap lingkungan hidup masih jauh dari sempurna. Keterbatasan infrastruktur pendukung yang diperlukan dan ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) yang handal merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dan dikembangkan, masalah keterampilan dan wawasan yang dimiliki oleh pihak yang berkompeten dalam pengelolaan lingkungan bukan alasan bagi pengelolaan lingkungan.
Civitas akademika adalah potensi besar dalam membangun pengelolaan lingkungan yang integrated, comprehensive dan sustainable. Karena itu perlu dikembangkan sebuah konsep yang bisa menyatukan semua elemen dalam sebuah sistem pengelolaan lingkungan, dari sistem ini diharapkan bisa membangun kesadaran tentang pentingnya sebuah pengelolaan lingkungan hidup. (din)