Ekonomi Indonesia Hadapi Tiga Ancaman
13 Desember 2012, 09:16:28 Dilihat: 305x

JAKARTA– Perekonomian Indonesia diperkirakan menghadapi tiga tantangan berat hingga 2014, yakni dari kondisi keuangan negara, sektor perdagangan, serta situasi politik menjelang pemilihan umum (pemilu). Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla atau akrab disapa JK mengingatkan, jika tidak ditangani secara serius, ketiga tantangan tersebut akan berbuah risiko.Salah satu risiko terburuk yang kemungkinan dihadapi pemerintah adalah membesarnya defisit anggaran akibat pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dengan total anggaran mencapai Rp193,8 triliun, menurut JK, subsidi BBM bersubsidi sudah memberatkan. Bahkan, dia menilai persoalan BBM bisa membuat negara defisit dua kali, yakni defisit anggaran serta defisit neraca perdagangan karena tingginya impor BBM. Dalam catatan Badan Pusat Statistik, impor BBM sepanjang Januari–- Oktober sudah mencatatkan defisit USD19,8 miliar. ”Sekarang ini pemerintah rugi dua kali,sudah didemo dan harganya tidak naik. Kemampuan pemerintah (akibat besarnya subsidi BBM) sangat menurun, banyak jalan dan jembatan rusak. Karena dibelanjakan semua maka nggak ada investasi 2–3 tahun mendatang,” ujarnya dalam Sarasehan Ekonomi ”Menyusun Ulang Pembangunan Ekonomi Indonesia2014”, diJakarta,kemarin. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini menambahkan, defisit anggaran akibat subsidi BBM yang membengkak akan sangat merugikan. Alasannya, anggaran tersebut seharusnya bisa diinvestasikan dalam bentuk infrastruktur. JK berharap, pemerintah lebih berani mengambil kebijakan terkait BBM bersubsidi.Terlebih,BBM yang terlalu murah tanpa dibarengi pembatasan hanya mendorong pembengkakan konsumsi yang tidak terkendali. Mantan Menteri Perindustrian ini juga mengingatkan bahwa pemerintah tidak bisa menyenangkan semua pihak dalam persoalan BBM karena ada pihak yang dirugikan. ”You tidak boleh menangkan semua pihak.Tidak boleh inflasi tapi subsidi tinggi.Tinggal kita pilih pilihan saja. Kalau tidak mau semua,ya mau apa? Tidak mau inflasi, tidak juga mau subsidi, tidak ini,tidak mungkin.Mesti pilih salah satunya,”tegasnya. Selain persoalan BBM bersubsidi, JK juga melihat neraca perdagangan Indonesia bisa menjadi persoalan besar mengingat krisis global yang belum membaik. Dia menjelaskan, pemerintah tidak bisa berbuat banyak dalam hal defisit neraca perdagangan karena besarnya pengaruh faktor eksternal.Namun,pemerintah bisa memperbaiki defisit neraca perdagangan dengan memperluas pasar ekspor. Tantangan lain yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomike depanadalahsituasi politik.JK mengingatkan,menjelang pemilu 2014, sejumlah partai biasanya akan sangat vokal. Kebijakan pemerintah mungkin akan disoroti secara tajam oleh partai-partai politik hingga menimbulkan kegaduhan. Kendati demikian, JK menilai situasi politik seharusnya tidak menjadi masalah jika pemerintah bersikap tegas. Kendati menghadapi sejumlah tantangan, JK meyakini ekonomi Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang pada tahun depan.Alasannya karena masih kuatnya daya beli masyarakat yang menggerakkan konsumsi sekaligus pertumbuhan. ”Artinya ada harapan baik, tapi ada juga risiko kalau tidak diatasi,”tandasnya. Di tempat yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana mengakui pemerintah menghadapi tantangan berat di 2013, terutama akibat krisis global. Karena itulah, tingkat konsumsi serta investasi harus terus digenjot untuk mengompensasi perlambatan ekspor. Menurutnya, produktivitas juga harus digenjot dengan perbaikan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan.
”Produktivitas yang dikunci itu ada dua yaitu infrastruktur baru maupun lama, minimal pengelolaannya saja diperbaiki seperti pelabuhan,ruangnya itu menjadi sangat luas tentunya. Orang luar lihat kita bisa maju dalam waktu beberapa tahun lagi,dan kita lihat itu untuk kita bereskanke depan,danitubasisnya,” ujarnya. Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan, Indef optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2013 akan berada dikisaran 6,3–- 6,5% dengan tingkat inflasi 4,5–- 5,5%. Namun,Didik mengingatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjangkau 6% lebih seharusnya tidak selalu dilihat dari sisi yang positif. Pasalnya, selama ini pertumbuhan ekonomi dibangun di atas fondasi yang rapuh. Pertumbuhan yang tinggi tidak mampu menciptakan lapangan kerja memadai, mengurangi angka kemiskinan, menekan kesenjangan pendapatan, meningkatkan daya saing,ataupun memperlebar ruang fiskal. Pertumbuhan juga mendorong defisit neraca perdagangan karena impor yang sangat tinggi serta tersanderanya APBN oleh belanja subsidi. Dalam catatan Indef,neraca perdagangan Indonesia dengan mitra utama seperti China, Jepang, Australia, serta Korea Selatan terus mencatatkan defisit yang mengkhawatirkan. Dengan China, misalnya, sepanjang Januari–Oktober Indonesia mencatatkan defisit sebesar USD7,09 miliar karena ada kenaikan impor 15,5%,sementara ekspor justru turun 1,8%. ”Ada perbaikan tapi itu magnitude tidak signifikan.Pengangguran terbuka turun tapi pengangguran terselubung meningkat,” ujarnya. Didik berharap,pemerintah bisa mengubah kebijakan yang fundamental untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan. Dalam rekomendasi Indef disebutkan, pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas pertumbuhan dengan cara mempercepat reformasi agraria,meninjau kembali kontrak karya di sektor pertambangan, merevitalisasi dan hilirisasi industri, menekan biaya birokrasi, serta perbaikan infrastruktur.
Sumber : seputar-indonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.