Indonesia Proaktif Dorong AEC
19 November 2012, 10:22:27 Dilihat: 300x

Pemerintah Indonesia memandang perlu mendukung terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC), yang diyakini mempermudah perdagangan antarnegara di kawasan ini.
“Indonesia harus proaktif memainkan peranannya dalam mendorong pencapaian AEC pada 2015.Ini tentunya menuntut kerja keras kita di dalam negeri,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Menurut Gita, banyak hal harus dilakukan untuk mendukung AEC, termasuk menyesuaikan berbagai kebijakan dan peraturan yang ada dengan komitmen di ASEAN serta bagaimana meningkatkan daya saing. Dengan begitu, jelas Gita, pemerintah ingin memastikan bahwa AEC 2015 betulbetul memberikan manfaat sebesar- besarnya bagi Indonesia. Dukungan terhadap AEC, kata Gita, telah disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21 yang diselenggarakan pada 16–20 November 2012 di ibu kota Kamboja, Phnom Penh. Salah satu rekomendasi yang disampaikan adalah agar ASEAN memfokuskan diri pada langkahlangkah strategis, misalnya implementasi ASEAN Single Window(ASW).
Selain itu, Indonesia juga menyatakan bahwa sesama negara anggota ASEAN harus tersedia mutual recognition arrangement untuk memfasilitasi arus barang dan tenaga kerja profesional. “Itu efektif karena dapat menyatukan ekonomi anggota ASEAN ke dalam sebuah komunitas,”jelas Gita. Mendag juga mengatakan sejauh ini peran Indonesia di ASEAN sangat besar. Indonesia bahkan perlu mempertegas posisinya menjadi kunci penggerak (key driver) bagi ASEAN.
Indonesia, imbuh dia, saat ini masih merupakan negara yang terbesar di ASEAN,dilihat dari produk domestik bruto (PDB) yang mencapai USD854 miliar atau 35% dari total PDB ASEAN pada 2011. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 39% dari total penduduk ASEAN, lanjut dia, Indonesia juga berpotensi memberikan pengaruh yang besar bagi terwujudnya AEC. Sementara itu, kalangan pengusaha mendukung langkah pemerintah untuk memperluas kerja sama antar-negara ASEAN.
Pasar ASEAN dinilai sangat potensial,khususnya saat pertumbuhan ekonomi dunia saat ini bergeser ke wilayah Asia. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Adhi Lukman misalnya,mengatakan bahwa pasar ekspor industri makanan dan minuman di wilayah ASEAN cukup menjanjikan. Sejauh ini, kata dia, Indonesia mencatatkan surplus untuk perdaganganprodukmakandanminuman di wilayah ASEAN.Perdagangan intra-ASEAN untuk produk makanan dan minuman saat ini,menurutnya baru mencapai 25% dari keseluruhan.
“Tapi kita surplus, meski memang tidak terlalu besar. Sementara kalau ekspor makanan dan minuman ke kawasan lain, kita masih minus,”katanya. Untuk ekspor makan dan minuman di luar ASEAN, jelas dia,hingga Mei 2012 angkanya baru mencapai USD1,9 miliar, sedangkan impor mencapai USD2,3 miliar. Sementara itu, data Badan Pusat Statistik menunjukkan ASEAN menjadi salah satu pangsa ekspor terbesar dalam delapan bulan terakhir, yang nilainya mencapai USD21,35 miliar, mengungguli ekspor ke kawasan Eropa sebesar USD12,09 miliar.
Sementara negara dengan pangsa ekspor terbesar Indonesia adalah China senilai USD13,37 miliar,Jepang USD12,7 miliar, dan Amerika Serikat senilai USD9,9 miliar.
Sumber : seputar-indonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.