Kemendag Gelar Pameran Pangan Nusantara di Balikpapan
22 September 2012, 08:00:12 Dilihat: 354x
Amir Sarifudin - Okezone
Jum'at, 21 September 2012 18:47 wib
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
BALIKPAPAN – Kementerian Perdagangan menargetkan pada 2014 mendatang, sebanyak 90 persen produk rumah tangga dalam negeri dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan diharapkan produk ini dapat bersaing dengan pasar luar negeri. Jika ini terlaksana, maka akan berimbas pada penyerapan tenaga kerja Indonesia dalam menghasil produk-produk nasional yang diminati oleh rakyatnya.
“Jadi semua produksi rumah tangga kita minimal 90 persen di produksi dalam negeri, yang tentu akan berimbas pada akan terciptanya dan mendorong pada sektor tenaga kerja,” kata Dirjen Perdagangan dalam negeri Gunaryo di Balikpapan di sela-sela pameran Pangan Nusantara dan Pameran Produk Dalam Negeri yang digelar di Lapangan Merdeka, Balikpapan, Kaltim, Jumat siang (21/9/2012).
Salah satu upaya mendekatkan produk Indonesia dengan masyarakat dalam negeri adalah melalui pameran ini. Pameran ini diharapkan dapat membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap produk dalam negeri serta mendukung keragaman produk pangan nusantara.
Pameran ini untuk melaksanakan Aktivasi Aku Cinta Indonesia (100% Cinta Indonesia) yang meliputi kehumasan, periklanan, promosi dan kerjasama antar instansi. Menurut Gunaryo, pameran tersebut juga memiliki tujuan sebagai ajang persaingan untuk menjadi UKM yang unggul dalam menghasilkan produk yang bermutu, dapat bangkit membangun merk dagang sendiri, serta mampu bersaing dipasar dalam negeri maupun pasar global.
“Tentunya untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi sumber daya daerah yang belum diolah secara maksimal. Apalagi Asean Ekonomic Community semakin dekat dan kita harus memiliki keunggulan komparatif dibanding Negara lain ASEAN untuk bersaing,” ujar Gunaryo.
Pameran yang berlangsung di Balikpapan dari 21-24 September 2012 ini merupakan rangkaian terakhir dari pelaksanaan pameran sebelumnya yang dilaksanakan di Kota Semarang yang digelar tanggal 20- 30 Mei lalu, Makasar 6 hingga 9 Juni, Medan 28 hingga 1 Juni. Tema pameran “Disverifikasi Pangan Nasional” dan Peningkatan Transaksi Domestik melalui Misi Dagang Lokal”.
Sekjen Kementerian Perdagangan Ardiansyah, berharap pameran ini dapat mendukung penguatan pasar dalam negeri terutama melalui peningkatan transaksi antar wilayah. Bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMK) di Indonesia,dapat menjadi ajang persaingan untuk menjadi UKM yang unggul dalam menghasilkan produk yang bermutu, membangun merk dagang sendiri, serta mampu bersaing di pasar dalam negeri maupun global.
“Di samping itu, juga dapat menjadi ajang promosi bagi para UKM dan sebagai sarana misi dagang lokal yakni, membangun jaringan transaksi penjualan produk-produk UKM antar provinsi dan daerah,” katanya.
“Pameran ini diharapkan dapat membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap produk dalam negeri serta mendukung keragaman produk pangan nusantara,” lanjutnya.
Untuk kepersertaan pameran ditentukkan berdasarkan akses kemudahan sesuai wilayah provinsi dalam rangka peningkatan pengembangan transaksi regional, sehingga masing-masing tuan rumah pameran kepersertaannya berbeda-bedar. Dalam pameran di Balikpapan diikuti delapan provinsi di antaranya, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, DKI Jakarta, Nanggroe Aceh Darusalam, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua. Peserta lainnya merupakan mitra binaan Provinsi Kaltim dan mitra binaan Kementerian Perdagangan.
Ada 118 stan yang terdiri dari 41 stan pameran pangan nusantara, 47 stan pameran produk dalam negeri regional dan 30 stan aktivasi ACI. (wdi)