Rizkie Fauzian - Okezone
Kamis, 13 September 2012 07:30 wib
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika cenderung akan menguat tipis. Rupiah ditaksir aka berada pada level Rp9.550 - Rp9.580.
Menurut analis valas Rahadyo Anggoro Widagdo, hal tersebut dipengaruhi oleh jadwal RDG Bank Indonesia (BI) yang diselenggarakan hari ini terkait dengan penentuan tingkat suku bunga acuan (BI) rate yang diprediksi tetap.
"Kondisi lain yang juga mempengaruhi adalah ini adanya utusan pengadilan jerman terhadap legalitas Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM)," ungkapnya di Jakarta, Kamis (13/9/2012).
Anggoro menambahkan Mahkamah Konstitusi tersebut diperkirakan akan menyetujui konstribusi Jerman dalam dana penyelamatan Uni Eropa. "Namun investor khawatir apabila persetujuan terebut dibarengi dengan persyaratan tertentu,"tambahnya.
Sedangkan penguatan rupiah pada perdagangan kemarin dipengaruhi karena adanya pernyataan dari Moody’s bahwa Amerika Serikat terancam kehilangan rating triple-A alias AAA jika tak bisa menelurkan kebijakan untuk memangkas utang tahun depan.
Lebih Lanjut Moody's Investors Service menyatakan, peringkat AS akan tetap dengan outlook stabil jika negosiasi politik AS tahun depan bisa menghasilkan kebijakan khusus yang bisa menstabilkan kemudian menurunkan rasio utang terhadap PDB di jangka menengah.
Saat ini Moody’s memberi peringkat Amerika AAA dengan outlook negatif. Peringkat utang tersebut takkan berubah sampai Kongres AS menyimpulkan diskusi anggaran tahun depan.
Lembaga pemeringkat Standard & Poor’s telah menggusur AS dari peringkat atas tahun lalu setelah Kongres gagal membuat rencana pengurangan defisit jangka panjang. (wdi)