Perusahaan pengembang kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan BEST, Selasa, 10 April 2012. Saham Bekasi Fajar dicatatkan di papan utama pada Sektor Properti, Real Estate, dan Building Construction.
Sebagai emiten pembangunan dan pengelolaan kawasan industri, saham BEST ditawarkan dengan harga awal Rp170 per saham dan transaksi pertama langsung mencapai Rp190. Kemudian, pada pukul 09.35 saham BEST melonjak menjadi Rp285.
Direktur Utama Bekasi Fajar Hungkang Sutedja mengatakan, harga saham perdana yang ditawarkan dengan pembukaan harga Rp170 per saham diharapkan akan mendapatkan respons positif dari investor pada hari pertama perdagangan.
"Kami akan terus berusaha meningkatkan landbank di lokasi strategis untuk meningkatkan nilai Bekasi Fajar," kata Hungkang, dalam pencatatan perdana saham, di BEI, Jakarta, Selasa, 10 April 2012.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan, BEI, Eddy Sugito mengatakan pihaknya menyambut baik emiten ke empat di 2012. "Kami berharap dengan masuknya Bekasi Fajar akan mengundang lebih banyak lagi perusahaan terbaik di Indonesia untuk listing. Bekasi Fajar akan lebih transparan," kata Eddy pada kesempatan yang sama.
Jumlah saham yang dilepas ke publik melalui penawaran umum perdana (IPO) adalah sebanyak 1,765 miliar lembar saham atau 20,14 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham.
Bersamaan dengan penawaran umum ini, perseroan juga menerbitkan 882,5 juta waran seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari dalam portepel, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200.
Bekasi Fajar merencanakan untuk menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari IPO untuk kebutuhan ekspansi usaha seperti penambahan lahan baru yang strategis di Cikarang Barat melalui perseroan dan anak perusahaan yaitu PT Bekasi Matra Industrial Estate (BMIE).
Setelah IPO, komposisi pemegang saham BEST menjadi 79,78 persen PT Argo Manunggal Land Development, 0,08 persen Hungkang Sutedja dan 20,14 persen milik publik. Penjamin pelaksana emisi efek pada penawaran umum perdana saham ini adalah PT Ciptadana Securities. (hp).
• VIVAnews