Kita yang punya produk, tapi kita tidak bisa menguasi perdagangan. Inilah yang menjadi dasar pemikiran Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo untuk mendirikan Puspa Agro di beberapa tempat di Jawa Timur. Konsep puspa agro merupakan kosep dunia. Tetapi tergantung daerah masing-masing bagaimana menciptakan daya saing tinggi dan menguasai perdagangan yang bergerak di bidang sayuran ini.
Karena yang mengolah produk adalah petani, peran pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi sangatlah penting. Ini bertujuan untuk mengolah sistem keuangan, memasarkan produk, mengemas dan tata niaga lainnya. Menurut Pak Karwo, Teknologi Informasi (IT) lah yang bisa menjawab semua itu. Inilah yang disampaikan Pakde Karwo saat menerima audensi rombongan Universitas Narotama, Jumat (25/2) di kantor Gubernur Jawa Timur.
Ini sangat pas dengan apa yang disampaikan Ketua Yayasan HR Djoko Soemadijo kepada Pakde Karwo tentang perkembangan Universitas Narotama. Karena Pakde Karwo sendiri saat ini menjadi Ketua Dewan Penyantun dan pernah juga menjabat Pembantu Rektor III tahun 1986-1991 di Universitas Narotama.
Dalam rombongan yang diikuti oleh organ yayasan dan rekjtor tersebut, pak Djoko menyampaikan visi Universitas Narotama yang saat ini Go IT. Bahkan berkat hibah DIKTI kini di kampus sudah tersedia server dengan kapasitas 5 terabyte 16 core. Karena perguruan tinggi harus mempunyai pengabdian masyarakat, sarana ini salah satunya bisa membantu IT petani Puspa Agro.
Inilah yang membuat Pakde Karwo sangat tertarik. Bagaimana men-development sistem informasi para petani puspa agro agar mempunyai daya saing tinggi di tingkat internasional. Banyak pedagang singapura yang mendambakan hal ini. Saking tertariknya, Pakde Karwo menyarankan sesegera mungkin Universitas Narotama berkoordinasi langsung dengan Erlangga Satriagung. (din)